Contoh tembang dhandanggula dengan tema hidup makmur.
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban immanuelcp
Arti Tembang Dhandhanggula
Tembang macapat Dandanggula memiliki makna harapan yang indah, kata dandanggula sendiri dipercaya berasal dari kata gegadhangan yang berarti cita-cita, angan-angan atau harapan, dan dari kata gula yang berarti manis, indah ataupun bahagia.
Selain mempunyai arti harapan yang indah, beberapa kalangan juga ada yang menafsirkan Dandanggula berasal dari kata dhandang yang berarti burung gagak yang melambangkan duka, dan dari kata gula yang terasa manis sebagai lambang suka.
Kebahagiaan dapat dicapai setelah sebuah pasangan dapat melampaui proses suka-duka dalam berumah tangga sehingga akan tercapai cita-citanya, cukup sandang, papan dan pangan. Seseorang yang sedang menemukan kebahagiaan dapat diibaratkan lagunya dandanggula.
Watak Tembang Dhandhanggula
Watak atau karakter dari tembang dhandanggula ini bersifat lebih universal atau luwes dan merasuk hati. Jadi, tembang dhandanggula ini bisa digunakan untuk menuturkan kisah dalam berbagai hal dan dalam kondisi apa pun.
Gambaran dari kehidupan yang telah mencapai tahap kemapanan sosial, kesejahteraan telah tercapai, cukup sandang, papan dan pangan (serta tentunya terbebas dari hutang piutang). Kurangi keinginan agar terjauh dari hutang, sebab kata Iwan Fals: “Keinginan adalah sumber penderitaan". Hidup bahagia itu kuncinya adalah rasa syukur, yakni selalu bersyukur atas rezeki yang di anugerahkan Allah SWT kepada kita.
Aturan Tembang Dhandhanggula
Memiliki Guru Gatra: 10 baris setiap bait (Artinya tembang Dhandhanggula ini memiliki 10 larik atau baris kalimat). Memiliki Guru Wilangan: 10, 10, 8, 7, 9, 7, 6, 8, 12, 7 (Artinya baris pertama terdiri dari 10 suku kata, baris kedua berisi 10 suku kata, dan seterusnya) Memiliki Guru Lagu: i, a, e, u, i, a , u, a, i, a (Artinya baris pertama berakhir dengan vokal i, baris kedua berakhir vokal a, dan seterusnya).Contoh Tembang Dhandhanggula
Tembang Dhandhanggula memiliki kaidah/ Wewaton: 10i – 10a – 8e – 7u – 9i – 7a – 6u – 8a – 12i – 7a
Seperti contoh berikut ini:Lamun sira ameguru kaki
(Jika engkau meminta nasehat dariku)
Amiliha manungsa sanyata
(Pilihlah manusia sejati)
Ingkang becik martabate
(Yang baik martabatnya)
Sarta weruh ing ukum
(Serta mengenal hukum)
Kang ibadah lan kang wirangi
(Yang taat beribadah dan menjalankan ajaran agama)
Sukur oleh wong tapa ingkang wus amungkul
(Apalagi mendapat orang suka perihatin yang sudah mumpuni)
Tan gumantung liyan
(Yang tak tergantung orang lain)
Iku wajib guronana kaki
(Kepadanyalah engkau wajib berguru)
Sartane kawruhanana
(Serta belajar padanya)