Sejarah

Pertanyaan

Apa tindakan Sultan Agung dalam membangun Mataram?

2 Jawaban

  • Strategi-Strategi yang Dilakukan Sultan AgungSetelah Wuryah diturunkan dari tahta pada tahun 1613, segera atas saran Patih Mandaraka (Juru Martani) dan Pangeran Purbaya diangkatlah Raden Mas Rangsang sebagai Raja Mataram untuk meneruskan kepemimpinan ayahnya, Hanyakrawati. Mas Rangsang atau Sultan Agung merupakan raja keempat dari kerajaaan Mataram Islam yang memerintah pada 1613-1646 (de Graff, 2002:28).

    Dalam pemerintahannya, Sultan Agung banyak melakukan ekspansi ke beberapa wilayah di Jawa dalam rangka perluasan wilayah. Penyerangan-penyerangan itu antara lain penaklukkan Wirasaba ( 1615), Lasem (1616), Pasuruan (1617), Pajang (1617), Tuban (1619), Surabaya (1620-1625) (termasuk di dalamnya penaklukkan Sukadana [1622], dan Madura [1624]) (de Graff, 2002: 32-64). Seluruh daerah di Jawa berhasil dikuasai kecuali Banten karena terhalang oleh Batavia yang tidak berhasil ditaklukkan.

    Selain menggunakan politik militer, strategi politik Sultan Agung meniru konsep kepemimpinan penguasa-penguasa Jawa lainnya. Sultan Agung menindas dengan kejam lawan-lawannya yang muncul dan juga memanfaatkan suatu budaya kemegahan dan kekayaan untuk menarik loyalitas orang-orang kuat lainnya. Ia memelihara keseimbangan antara legitimasi yang terpusat dan administrasi yang didesentralisasi, yang keduanya bertumpu pada kekuatan militer (Ricklefs.2005:104-105).

    Langkah-langkah lain yang ditempuh Sultan Agung dalam mewujudkan dan mempertahankan kejayaan Mataram antara lain memperkuat kekuatan militer dan membentuk dinas rahasia. Dalam bidang adminisntasi negara, Sultan Agung melakukan pendekatan birokrasi dengan negara lain, pengembangan birokrasi dengan membagi wilayah menjadi beberapa bagian di mana di tiap wilayah ada penguasa yang mengontrol daerah tersebut, penempatan bupati-bupati penting di Mataram, menindak tegas pejabat yang melawan serta membuat kontrak feodal dengan para penguasa daerah. Selain itu ia juga melakukan strategi perkawinan politik atau politik perkawinan, dimana anak atau saudara perempuannya dinikahkan dengan orang-orang yang berpengaruh.

    Dalam aspek budaya Sultan Agung melakukan tindakan berupa akulturasi kebudayaan, pengembangan bahasa Jawa sebagai bahasa persatuan, pengembangan etika Jawa, memperingati hari-hari besar Islam dengan upacara besar, dan lain-lain. Sultan Agung juga memanfaatkan kepercayaan masyarakat yang masih yakin tentang kekuatan mistik, semisal tentang Nyi Roro Kidul.

    Dalam bidang agama, Sultan Agung menggunakan Islam sebagai alat pemersatu, yaitu dengan cara melakukan akulturasi antara budaya Jawa dengan Islam, menggunakan gelar Sultan yang diperoleh dari Mekah, dan lain-lain. Selain itu Sultan Agung juga menggunakan media sebagai alat legitimasi yang tertuang dalam babad, serat dan cerita lisan (de Graff, 2002: 67).

    Upaya yang dilakukan Sultan Agung dalam mewujudkan dan mempertahankan kejayaan Mataram mengalami keberhasilan. Namun sepeninggalnya Mataram mengalami disintegrasi karena kurang andalnya putra mahkota pengganti Sultan Agung.

    Simpulan

    Sultan Agung Hanyakrawati merupakan raja keempat dari kerajaan Mataram yang memerintah pada 1613-1645. Pada masa pemerintahannya, Mataram mengalami puncak kejayaan. Kejayaan yang dicapai mataram merupakan upaya yang dilakukan oleh Sultan Agung dalam berbagai bidang. Ia mewujdukan dan mempertahankan kejayaan melalui upaya militer, administrasi negara yang baik, kebudayaan, agama dan kepercayaan serta penggunaan media.

  • dalam bidang politik Sultan Agung menguasai hampir seluruh pulau Jawa,mempersatukan kerajaan Islam di pulau Jawa,berusaha mengusir VOC dari Batavia,dlm bidang ekonomi menguasai perdagangan di pulau Jawa dan sebagai penghasil beras terbesar,dlm bidang budaya mengarang kitab sastra Gending, kitab nitisruti ,menciptakan kitab undang undang sastra gending

Pertanyaan Lainnya