B. Indonesia

Pertanyaan

buatlah tulisan koran yang judulnya toleransi dalam diam ! maksimal 5 paragraf tolong dibantu jawab ya

1 Jawaban

  • SEJAK 2014, intoleransi jadi salahsatu topik yang paling menarik bagi  penulis dan media massa. Setiap surat kabar memberikan kolom bagi topik ini. Setiap hari, terutama sejak pilpres 2014 hingga sekarang, kolom dan waktu siar media massa terus membahas ihwal intoleransi.

    Arus utama tulisan-tulisan tentang intoleransi itu adalah “Mengapa mereka begitu jahatnya, padahal kami sudah begini baiknya”. Unik memang, kedua pihak ­sama-sama seperti terkena sindrom Cinderella, merasa diri­nya didiskiri­mi­nasi sebang­saanya sendiri. Pola argumen­tasi yang dibangun kedua pihak pun sama, yaitu menunjukkan peristiwa seca­ra sepotong-sepotong, bahwa merekalah yang paling menjadi korban dari into­leransi.

    Syukurlah, masih ada setitik artikulasi dari perdebatan ala sindrom Cinderella itu. Yaitu, sama-sama sepakat bahwa tole­ransi harus dibangunkan kembali. Dalam setiap potongan kalimat dan  tulisan, ada kata “Mari kita bangun kembali toleransi yang terkoyak ini. Mari kita sadari bahwa kita adalah saudara”. Itulah yang saya baca dari tulisan-tulisan di berbagai media, kecuali media sosial yang memang begitu longgar untuk jari-jari lincah berbicara menebar amarah.

    Sayangnya, kita kurang menger­ti bahwa membangun toleransi kembali itu berubah bentuk dan polanya ketika berubah situasi sosial yang melingku­pinya. Dalam situasi hubungan sosial yang normal seperti dulu, menuntut tole­ransi pihak lain dan menun­jukkan besar kontribusi toleransi diri dan kelompok sendiri pada pihak lain bolehlah dieks­plisitkan.

    Tapi dalam situasi sekarang dimana semua pihak merasa dirinya korban intoleransi, sungguh cara seperti itu tidak dibutuhkan. Menunjukkan diri sendiri begini baik toleransinya pada mereka dan pihak lain begitu minus toleransi­nya pada kita, sungguh komunikasi seperti itu kontraproduktif dengan tujuannya sendiri untuk mem­bangun toleransi.


Pertanyaan Lainnya